Bacaan Khutbah Jumat Lengkap Pertama dan Kedua Singkat Padat Jelas Dengan Doa
Anda ingin membawakan pidato khutbah jumat tapi masih bingung ?. Khutbah jumat atau khutbah/khotbah sholat jumat adalah satu urutan pelaksanakan sholat jumat yang dilakukan sebelum dimulainya sholat jumat. Pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang contoh khutbah jumat lengkap, contoh khutbah jumat pertama dan kedua, contoh khutbah jumat singkat dengan doa, download teks khutbah sholat jumat pilihan.
Bagi anda yang ditugaskan menjadi khotbah jumat mungkin sedang mencari contoh teks khutbah jumat. Disini anda bisa mendownload contoh teks khutbah jumat pilihan dengan berbagai macam judul. Berikut ini beberapa materi khutbah jumat pilihan yang bisa anda download gratis:
Sudah Terujikah Iman Kita
Beriman Kepada Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam
Hamba Allah Dan Ummat Nabi Muhammad SAW
Bahaya Syirik Dan Keutamaan Tauhid
Syahadat Muhammad Rasulullah, Makna Dan Konsekwensinya
Dosa Seputar Mayyit Dan Kuburan
Peristiwa Hari Akhir
Antara Sunnah, Bidah Dan Taklid
Menghadapi Kenakalan Anak Dalam Rumahtangga
Mengemis Bukan Tradisi Islam
Perjuangan Menuju Masyarakat Tauhid
Seorang Teman, Peranan Dan Dampaknya Bagi Seseorang
Kondisi Kaum Muslimin Pada Masa Kini
Ilmu, Simbol Kejayaan Umat
Istighfar Dan Taubat Adalah Kunci Rizki Dan keberkahan dari Allah Ta’ala
Kewajiban Kita Berpartisipasi Dalam Dakwah Ilallah
Islam; Kenikmatan yang Agung Dan Sempurna
Islam Agama Yang Benar
Generasi meninggalkan Shalat & Mengikuti Syahwat
Shalat Sebagai Kewajiban Orang Muslim
Jihad Adalah Jalan Yang Selamat
Anak Shalih Adalah Aset Orang Tua
Nilai Kepemimpinan Lelaki dan Kepatuhan Wanita
Selamatkanlah Kaum Wanita
Menjaga Diri Dan Keluarga dari Api Neraka
Maksiat Penduduk Negeri
Dengan Takwa Kita Gapai Masadepan Yang Gemilang Serta Kehidupan Yang Hakiki
Membuka Pintu Rizki Yang Barakah
Hubungan Antara Dosa Dan Bencana
Ayat Yang paling Ditakuti Oleh Ulama
Mensyukuri Nikmat Allah Ta’ala
Akibat Memakan Harta Riba
Mengukir Prestasi Dihadapan Ilahi
Cinta Dan Benci Karena Allah
Potret Haji Kita, Antara Cita-Cita Dan Fakta
Selain itu bagi anda yang ingin membuat teks khutbah sholat jumat sendiri, anda juga bisa mencontoh teks khutbah jumat pertama dan kedua dengan doa berikut ini yang singkat, padat dan jelas:
Khutbah Jumat Pertama
Judul: Menjadi Pribadi Muslim yang Ideal
Alhamdulillahirabbil ‘alamin wabihi nasta’in wa’alaa umuriddunya waddin …
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah. Allahumma shalli ‘ala muhammad wa’ala aalihi washahbihi ajma’in.
Yaa ayyuhalladzina aamanuttaqullaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa antum muslimuun
A’udzubillahiminasy syaithaanirrajiim. Bismillaahirrahmaanirrahiim. “Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim” (QS. At-Tiin: 4)
Isi Khutbah >> Khutbah ke-1
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia, puji dan syukur telah kita panjatkan kepada Allah swt., pemilik kerajaan langit dan bumi. Shalawat dan salam telah juga terlimpah curah kepada kekasihNya, yakni nabi kita semua Muhammad saw.
Sebagaimana ayat yang telah saya sampaikan tadi, Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim, manusia telah diciptakan oleh Allah swt. dengan bentuk yang paling sempurna, lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk-mahkluk lain yang pernah hidup di dunia ini.
Kelebihan atau kesempurnaan yang diberikan Allah pada kita, manusia, adalah sebuah kehendak bebas untuk memilih sesuatu berdasarkan akal kita. Kita bisa memilih untuk menjadi seseorang yang baik, atau seseorang yang jahat. Tidak seperti malaikat yang senantiasa baik dan iblis yang sampai hari kiamat akan berbuat tercela.
Tetapi kehendak bebas yang Allah berikan kepada kita tersebut tetap berada pada bingkai qodo-qodarnya; tetap sudah tertulis di Lauh Mahfudznya sejak zaman ajali.
Sidang Jumat yang berbahagia,
Bagi anda yang ditugaskan menjadi khotbah jumat mungkin sedang mencari contoh teks khutbah jumat. Disini anda bisa mendownload contoh teks khutbah jumat pilihan dengan berbagai macam judul. Berikut ini beberapa materi khutbah jumat pilihan yang bisa anda download gratis:
Selain itu bagi anda yang ingin membuat teks khutbah sholat jumat sendiri, anda juga bisa mencontoh teks khutbah jumat pertama dan kedua dengan doa berikut ini yang singkat, padat dan jelas:
Contoh Khutbah Jumat Lengkap Pertama dan Kedua Singkat Padat Jelas Dengan Doa
Khutbah Jumat Pertama
Judul: Menjadi Pribadi Muslim yang Ideal
Alhamdulillahirabbil ‘alamin wabihi nasta’in wa’alaa umuriddunya waddin …
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah. Allahumma shalli ‘ala muhammad wa’ala aalihi washahbihi ajma’in.
Yaa ayyuhalladzina aamanuttaqullaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa antum muslimuun
A’udzubillahiminasy syaithaanirrajiim. Bismillaahirrahmaanirrahiim. “Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim” (QS. At-Tiin: 4)
Isi Khutbah >> Khutbah ke-1
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia, puji dan syukur telah kita panjatkan kepada Allah swt., pemilik kerajaan langit dan bumi. Shalawat dan salam telah juga terlimpah curah kepada kekasihNya, yakni nabi kita semua Muhammad saw.
Sebagaimana ayat yang telah saya sampaikan tadi, Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim, manusia telah diciptakan oleh Allah swt. dengan bentuk yang paling sempurna, lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk-mahkluk lain yang pernah hidup di dunia ini.
Kelebihan atau kesempurnaan yang diberikan Allah pada kita, manusia, adalah sebuah kehendak bebas untuk memilih sesuatu berdasarkan akal kita. Kita bisa memilih untuk menjadi seseorang yang baik, atau seseorang yang jahat. Tidak seperti malaikat yang senantiasa baik dan iblis yang sampai hari kiamat akan berbuat tercela.
Tetapi kehendak bebas yang Allah berikan kepada kita tersebut tetap berada pada bingkai qodo-qodarnya; tetap sudah tertulis di Lauh Mahfudznya sejak zaman ajali.
Sidang Jumat yang berbahagia,
Sebagai seorang muslim tentulah kita harus terus berusaha menjadi pribadi yang baik, pribadi yang mencontoh suri tauladan terbaik, ummat terbaik. Oleh karena itu pantang bagi kita semua untuk berdiam bermalas-malasan dengan keburukan.
Imam Hasan Al-Banna pernah sekali merumuskan tentang ciri-ciri pribadi muslim sejati yang bisa kita buat sebagai acuan kehidupan kita, apakah sudah sesuai dengan ciri-ciri tersebut atau belum. Tentu, ciri-ciri yang disebutkan oleh Imam Hasan Al-Banna ini juga berada pada diri Rasulullah Muhammad saw., hanya saja beliau memperinci agar mudah kita ikuti.
Ciri-ciri pribadi muslim yang pertama adalah salimul aqidah; akidah yang lurus.
Sebagai seorang muslim sejati, hal paling dasar yang harus kita miliki adalah akidah yang lurus mentauhidkan Allah; menyucikan Allah dari segala bentuk keburukan dan sifat-sifat makhluk seperti Allah membutuhkan makan, Allah membutuhkan tempat, dll.
Ciri kedua, shahihul ibadah; ibadah yang benar.
Dalam beribadah, seorang muslim harus mendasarkan semuanya pada nash-nash yang jelas baik itu Al-Qur’an maupun hadits. Tidak boleh kita melakukan ibadah tanpa dasar sama sekali atau bahkan melenceng dari apa yang Rasulullah saw. ajarkan pada kita semua.
Ciri ketiga, matinul khuluk; akhlak yang kokoh
Rasulullah saw. diciptakan ke dunia adalah untuk menyempurnakan akhlak. Maka, sebagaimana seharusnya –seorang muslim mengikuti suri tauladan terbaik- kita pun harus mempunyai akhlak yang terpuji selayaknya Nabi; menolong orang-orang yang lemah di antara kita, murah senyum pada sesama muslim, menebar kebaikan pada seluruh ummat manusia.
Karena sejatinya, menjadi seorang muslim juga berarti orang lain yang merasa aman dari tangan, mulut, dan perangai kita saat berada bersisian-bersamaan.
Ciri keempat, mutsaqaful fikr; intelek dalam berpikir
Seperti yang telah kita ketahui bersama, salah satu sifat wajib bagi rasul adalah fatonah yang artinya cerdas. Lagipula, Rasulullah saw. juga pernah bersabda bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib, maka kita sebagai muslim idealnya juga cerdas dalam berpikir. Karena wahai sidang jumat yang diberkahi Allah, kita hari ini sedang berada pada perang pemikiran yang mengerikan sekali.
Ciri kelima, mjahadatul linafsihi; berjuang melawan hawa nafsu
Manusia memiliki hawa nafsu. Sifatnya memang menggebu-gebu, kalau kita tidak bisa menahannya. Perjuangan melawan hawa nafsu ini dikabarkan nabi sebagai perang besar karena memang berat sekali. Sebagai seorang muslim yang menginginkan bentuk ideal dari kepribadiannya, harus bisa berlatih untuk menahan atau lebih tepatnya mengendalikan hawa nafsu agar kita tidak terjerumus pada perbuatan yang tercela dan tidak disukai oleh Allah swt.
Ciri keenam, haritsun ‘ala waqtihi; pandai menjaga waktu
Seorang muslim yang ideal haruslah pandai menjaga waktu; menentukan prioritas untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga, pekerjaan-pekerjaan tidak menumpuk dan menganggu kekhusyuk-an ibadah kepada Allah swt.
Ciri ketujuh, munazhzhamun fi syu’unihi; terartur dalam segala urusan
Ciri ini erat kaitannya dengan ciri yang sebelumnya, dengan kita pandai menjaga waktu, kita pun akan otomatis bisa teratur dalam urusan. Mengerjakan hal-hal yang penting mendesak dulu sebelum mengerjakan hal-hal yang kurang penting dan kurang mendesak.
Ciri kedelapan, qadirun alal kasbi; memiliki kemampuan usaha sendiri / mandiri
Rasulullah saw. telah mencontohkan kepada kita semua ketika umurnya masih 12 tahun, beliau sudah mampu untuk membiayai dirinya sendiri dengan bergiat usaha. Maka patutlah hari ini kita bertanya pada diri sendiri, sudah sampai manakah kita mandiri membiayai diri sendiri, terkhusus bagi para jamaah yang masih muda.
Ciri kesembilan, Nafi’un lighairihi; bermanfaat bagi orang lain
Sebagaimana hadits yang populer di tengah-tengah kita: sebaik-baik manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain. Maka seorang muslim yang ideal adalah dia yang sanggup memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya untuk kebermanfaatan orang banyak.
Ciri kesepuluh, qowiyul jism; jasmani yang kuat-sehat
Untuk mencapai kesembilan ciri pribadi muslim sebelumnya tentu tidak mudah. Butuh kemampuan fisik yang prima agar tidak mudah lelah dan menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan-kesulitan. Hal ini bisa dicapai dengan merutinkan olah raga satu minggu satu kali dan kegiatan-kegiatan kebugaran lain.
Akhir kata, sidang jumat yang berbagahia, marilah kita menjadi seorang muslim yang dicintai Allah sebagai mana Allah mencintai muslim yang kuat, yakni yang kuat fisiknya, fikirnya, finansialnya, dan sosialnya.
Barakallahu lii walakum filquraanilkariim wa ja’alanallahu minalladziina yastami’uunalqaula fayattabi’uuna ahsanah. Aquulu qoulii hadzaa waastaghfirullaha lii walakum.
(Duduk sejenak)
Khutbah Jumat Kedua
(Mengucapkan kalimat yang termasuk rukun khutbah 1)
(Mengucapkan kalimat yang termasuk rukun khutbah 2)
(Mengucapkan kalimat yang termasuk rukun khutbah 3)
Doa khutbah Jumat >>
Artinya: Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan perempuan, kaum muslimin lelaki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Maha Dekat, Dzat yang mengabulkan doa.
Artinya: Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.
Demikianlah bacaan teks khutbah sholat jumat pertama dan kedua lengkap, singkat, padat dan jelas yang bisa anda contoh untuk persiapan khutbah sholat jumat yang akan anda lakukan. Semoga bermanfaat.
Imam Hasan Al-Banna pernah sekali merumuskan tentang ciri-ciri pribadi muslim sejati yang bisa kita buat sebagai acuan kehidupan kita, apakah sudah sesuai dengan ciri-ciri tersebut atau belum. Tentu, ciri-ciri yang disebutkan oleh Imam Hasan Al-Banna ini juga berada pada diri Rasulullah Muhammad saw., hanya saja beliau memperinci agar mudah kita ikuti.
Ciri-ciri pribadi muslim yang pertama adalah salimul aqidah; akidah yang lurus.
Sebagai seorang muslim sejati, hal paling dasar yang harus kita miliki adalah akidah yang lurus mentauhidkan Allah; menyucikan Allah dari segala bentuk keburukan dan sifat-sifat makhluk seperti Allah membutuhkan makan, Allah membutuhkan tempat, dll.
Ciri kedua, shahihul ibadah; ibadah yang benar.
Dalam beribadah, seorang muslim harus mendasarkan semuanya pada nash-nash yang jelas baik itu Al-Qur’an maupun hadits. Tidak boleh kita melakukan ibadah tanpa dasar sama sekali atau bahkan melenceng dari apa yang Rasulullah saw. ajarkan pada kita semua.
Ciri ketiga, matinul khuluk; akhlak yang kokoh
Rasulullah saw. diciptakan ke dunia adalah untuk menyempurnakan akhlak. Maka, sebagaimana seharusnya –seorang muslim mengikuti suri tauladan terbaik- kita pun harus mempunyai akhlak yang terpuji selayaknya Nabi; menolong orang-orang yang lemah di antara kita, murah senyum pada sesama muslim, menebar kebaikan pada seluruh ummat manusia.
Karena sejatinya, menjadi seorang muslim juga berarti orang lain yang merasa aman dari tangan, mulut, dan perangai kita saat berada bersisian-bersamaan.
Ciri keempat, mutsaqaful fikr; intelek dalam berpikir
Seperti yang telah kita ketahui bersama, salah satu sifat wajib bagi rasul adalah fatonah yang artinya cerdas. Lagipula, Rasulullah saw. juga pernah bersabda bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib, maka kita sebagai muslim idealnya juga cerdas dalam berpikir. Karena wahai sidang jumat yang diberkahi Allah, kita hari ini sedang berada pada perang pemikiran yang mengerikan sekali.
Ciri kelima, mjahadatul linafsihi; berjuang melawan hawa nafsu
Manusia memiliki hawa nafsu. Sifatnya memang menggebu-gebu, kalau kita tidak bisa menahannya. Perjuangan melawan hawa nafsu ini dikabarkan nabi sebagai perang besar karena memang berat sekali. Sebagai seorang muslim yang menginginkan bentuk ideal dari kepribadiannya, harus bisa berlatih untuk menahan atau lebih tepatnya mengendalikan hawa nafsu agar kita tidak terjerumus pada perbuatan yang tercela dan tidak disukai oleh Allah swt.
Ciri keenam, haritsun ‘ala waqtihi; pandai menjaga waktu
Seorang muslim yang ideal haruslah pandai menjaga waktu; menentukan prioritas untuk setiap kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga, pekerjaan-pekerjaan tidak menumpuk dan menganggu kekhusyuk-an ibadah kepada Allah swt.
Ciri ketujuh, munazhzhamun fi syu’unihi; terartur dalam segala urusan
Ciri ini erat kaitannya dengan ciri yang sebelumnya, dengan kita pandai menjaga waktu, kita pun akan otomatis bisa teratur dalam urusan. Mengerjakan hal-hal yang penting mendesak dulu sebelum mengerjakan hal-hal yang kurang penting dan kurang mendesak.
Ciri kedelapan, qadirun alal kasbi; memiliki kemampuan usaha sendiri / mandiri
Rasulullah saw. telah mencontohkan kepada kita semua ketika umurnya masih 12 tahun, beliau sudah mampu untuk membiayai dirinya sendiri dengan bergiat usaha. Maka patutlah hari ini kita bertanya pada diri sendiri, sudah sampai manakah kita mandiri membiayai diri sendiri, terkhusus bagi para jamaah yang masih muda.
Ciri kesembilan, Nafi’un lighairihi; bermanfaat bagi orang lain
Sebagaimana hadits yang populer di tengah-tengah kita: sebaik-baik manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain. Maka seorang muslim yang ideal adalah dia yang sanggup memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya untuk kebermanfaatan orang banyak.
Ciri kesepuluh, qowiyul jism; jasmani yang kuat-sehat
Untuk mencapai kesembilan ciri pribadi muslim sebelumnya tentu tidak mudah. Butuh kemampuan fisik yang prima agar tidak mudah lelah dan menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan-kesulitan. Hal ini bisa dicapai dengan merutinkan olah raga satu minggu satu kali dan kegiatan-kegiatan kebugaran lain.
Akhir kata, sidang jumat yang berbagahia, marilah kita menjadi seorang muslim yang dicintai Allah sebagai mana Allah mencintai muslim yang kuat, yakni yang kuat fisiknya, fikirnya, finansialnya, dan sosialnya.
Barakallahu lii walakum filquraanilkariim wa ja’alanallahu minalladziina yastami’uunalqaula fayattabi’uuna ahsanah. Aquulu qoulii hadzaa waastaghfirullaha lii walakum.
(Duduk sejenak)
Khutbah Jumat Kedua
(Mengucapkan kalimat yang termasuk rukun khutbah 1)
(Mengucapkan kalimat yang termasuk rukun khutbah 2)
(Mengucapkan kalimat yang termasuk rukun khutbah 3)
Doa khutbah Jumat >>
Artinya: Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan perempuan, kaum muslimin lelaki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Maha Dekat, Dzat yang mengabulkan doa.
Artinya: Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.
Demikianlah bacaan teks khutbah sholat jumat pertama dan kedua lengkap, singkat, padat dan jelas yang bisa anda contoh untuk persiapan khutbah sholat jumat yang akan anda lakukan. Semoga bermanfaat.